Tugas Kelompok
Logika
Dosen Pengampuh: Lydia Tumampas
oleh,
Budi Makaado
Mormin Malatunduh
Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado
II. PEMBAHASAN
A.
Proposisi
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga
unsur yakni[1]:
- Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
- Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
- Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
Contohnya
kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian
kata manusia berkedudukan
sebagai subyek, sedang adalah
merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.[2]
Proposisi adalah istilah yang
digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti
penuh dan utuh.[3]
Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.
Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai
benar atau salah.[4]
B.
Proposisi
Hipotesis
Proposisi hipotesis, yaitu
proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung di dalamnya
adalah dengan syarat. Proposisi
hipotesis berdasarkan syarat[5]
yang di dalamnya dibagi menjadi:
1.
Proposisi
Kondisional
Proposisi kondisional ialah
proposisi yang menyatakan suatu kondisi hubungan ketergantungan antara dua
proposisi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa proposisi yang satu pasti
mengikuti proposisi yang lainnya karena adanya suatu kondisi tertentu.[6]
Artinya, bila syarat terpenuhi maka kebenaran terjadi. Sebaliknya, jika syarat
tidak terpenuhi maka kebenaran tidak terjadi.[7] Suatu
proposisi kondisional biasanya ditandai dengan “Jika…Maka”, “Kalau…Maka”,
“Bila…Maka”, “Apabila…Maka”, “Andaikata, Maka”.
Contoh:
Jika hujan turun, maka jalan menjadi basah.
Setiap proposisi atau pernyataan kondisional terdiri dari dua komponen. Komponen yang satu
disebut anteseden dan komponen
lainnya disebut konsekuen. Anteseden
adalah pernyataan setelah jika atau sebelum maka. Konsekuen adalah pernyataan setelah maka.
Dalam contoh di atas, antesedennya adalah hujan turun, konsekuennya adalah jalan menjadi
basah. Kadang-kadang kata maka
dihilangkan atau tidak dinyatakan.
Susunan anteseden dan konsekuen
pun kadang-kadang dibalik. Misalnya, Jalan menjadi basah jika
hujan turun. Contoh tersebut menyatakan suatu hubungan kausal antara hujan turun
dan jalan menjadi basah.[8]
2. Proposisi
Disyungtif
Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung
kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan.[9]
Proposisi disyungtif biasanya ditandai dengan atau, atau...atau.
Contoh:
-
Ani atau Ana yang tidak jujur.
-
Atau kamu
diam atau ayahmu akan terus marah (= Kamu diam atau ayahmu akan terus marah)
Proposisi disyungtif dibedakan menjadi proposisi disyungtif dalam arti sempit dan proposisi disyungtif dalam arti luas. Proposisi disyungtif dalam arti sempit hanya mengandung dua kemungkinan, tidak lebih
dan tidak kurang. Kedua kemungkinan itu tidak dapat sama-sama benar. Dan dua
kemungkinan itu hanya satu yang benar. Jika kemungkinan yang satu benar maka kemungkinan yang lain pasti salah.
Contoh: Ayah ada di kantor atau di rumah.
Jika
selanjutnya dikatakan Ayah ada di rumah,
maka Ayah tidak ada di kantor adalah pasti benar.
Proposisi disyungtif dalam arti luas pun mengandung pilihan antara dua kemungkinan. Namun. kedua
kemungkinan itu dapat sama-sama benar. Jika
satu kemungkinan benar, kemungkinan
yang lain dapat benar juga. karena
dapat dikombinasikan.
Contoh:
- Dia yang pergi atau saya yang pergi.
- Dia yang pergi atau saya yang pergi.
Jika selanjurnya dikatakan Dia yang pergi, kita tidak dapat memastikan bahwa Saya
tidak pergi. Ada kemungkinan
bahwa dia dan saya pergi bersama-sama.[10]
3.
Proposisi Konjungtif
Proposisi konjungtif adalah proposisi yang memiliki dua
predikat, yang tidak mungkin sama-sama
memiliki kebenaran pada saat yang bersamaan. Proposisi ini biasanya ditandai dengan tidak mungkin
sekaligus ... dan [11]
Contoh:
-
Engkau tidak dapat sekaligus berada di Jakarta dan di Surabaya pada saat yang sama.
Kebenaran suatu proposisi konjungtif
tergantung pada suatu oposisi eksklusif yang benar, yang
berada di antara bagian-bagiannya.
Bagian-bagian dan suatu proposisi
konjungtif disebut konjungsi. Proposisi-proposisi semacam ini dapat dijabarkan menjadi dua proposisi
hipotetis atau menjadi suatu kombinasi
yang terdiri dari proposisi
hipotesis dan proposisi kategoris. Perhatikan contoh berikut.[12]
-
Jika engkau berada di Jakarta, engkau tidak berada di Surabaya.
-
Jika engkau berada di Surabaya, engkau tidak berada di Jakarta
III. PENUTUP
Kesmipulan
Proposisi
adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti
penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu
kalimat harus dapat dipercaya, disangkal, atau dibuktikan benar
tidaknya.
Proposisi hipotesis, yaitu
proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung di dalamnya
adalah dengan syarat. Proposisi
hipotesis berdasarkan syarat yang di dalamnya dibagi: Proposisi Kondisional, Proposisi Disyungtif
, Proposisi Konjungtif
DAFTAR PUSTAKA
Hayon, Logika 2005 “Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, dan Teratur”,
Jakarta: ISTN
Hassan,
Abdullah, dkk , 2006, Sintaksis, Kuala Lumpur :PTS Professional
Publishing.
Kamdhi, JS,
2003, Terampil Berargumentasi, Jakarta:PT Grasindo.
Rapar, Jan
Hendrik, 1996, Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran. Yogyakarta:
Kanisius
Rafael, 2010 Pengantar Logika, Jakarta: Grasindo
Sudarminta, J,
2009, Epistemologi Dasar. Kanisius:Yogyakarta
Vardiansyah,
2008, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu
Pengantar, Jakarta: Indeks
[1] Hassan, Abdullah, dkk, .Sintaksis.Kuala
Lumpur :PTS Professional Publishing, 2006). h. 15
[2] Rapar, Jan Hendrik, .Pengantar Logika, Asas-Asas
Penalaran.(Yogyakarta:Kanisius, 1996) h. 32
[3] Ibid
[4] Kamdhi, JS, Terampil Berargumentasi, (Jakarta:PT
Grasindo, 2003). h. 67-69
[5]
Hayon, Logika “Prinsip-Prinsip Bernalar
Tepat, Lurus, dan Teratur”, (Jakarta, ISTN, 2005) h.180
[6]
Rafael., h.73
[7]
Kamdhi., h.68
[8]
Rafael, Pengantar Logika, (Jakarta,
Grasindo, 2010) h.73
[9]
Hayon., h.180
[10]
Rafael., h.74
[11]
Hayon., h.180
[12]
Rafael., h.74
Comments
Post a Comment