PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam UUD 1945 dan hak setiap warga indonesia
untuk memperoleh pendidikan yang di amanatkan pasal 31 ayat 1 UUD 1945,
kenyataan sampai saat ini masih ada masalah, 1. Pemerataan dan perluasan
akses pendidikan, 2. Peningkatan mutu
relevansi, dan daya saing pendidikan; dan 3. Peningkatan akuntabilitas
pengolahan pendidikan. Mengatasi masalah tersebut, UU No 20, tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional pasal 11 ayat 1 mengamatkan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah wajib membrikan layanan dan kemudahan serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi. Salah satu alternatif pemecahan masalah pendidikan, melalui
penerapan teknologi pembelajaran, dengan mendayagunakan sumber-sumber belajar
yang di rancang, dimanfaatkan dan di kelola untuk tujuan pembelajaran.
Menurut
Asosiasi Teknologi komunikasi Pendidikan, sumber belajar meliputi semua sumber
baik berupa data atau benda yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas
(kemudahan) belajar bagi peserta didik (miarso 1986) . Salah
satu sumber belajar yang potensial adalah yang di kembangkan berdasarkan
teori komunikasi dan memanfaatkan atau
mendayagunakan berbagai bentuk dan jenis teknologi komunikasi. Artinya, media
komunikasi massa mempunyai potensi besar untuk di gunakan, dimanfaatkan sebagai
sumber belajar dan pembelajaran (miarso 2005,395). Pada hakikatnya teknologi pembelajaran adalah
suatu disipin yang berkepeentingan dengan pemecahan masalah belajar dengan
berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan
atau teori komunikasi dan teknologi komunikasi. Setiap teknologi di bangun atas
atas dasar suatu teori tertentu. Demikian pula teknologi pembelajaran di bangun
atas dasar prinsip-prinsip yang di tarik dari teori komunikasi terutama hasil
penelitian dalam pemenfaatan meedia, khususnya media komunikasi.[1]
2. MANFAAT
PENULISAN :
a.
Manfaat
teoritis
Agar
mahasiswa memahami tentang teknologi dan media sebagai wadah komunikasi, dalam
kehidupan manusia komunikasi merupakan kegiatan yang sering dilakukan. Hal ini
nampak jelas karena dengan komunikasi manusia boleh berkomunikasi dengan orang
lain. Dan juga mempelajari teknologi dan media sebagai suatu ilmu dalam bidang
pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana memanfaatkan teknologi itu dengan
baik.
b.
Manfaat
Praktis
Dengan mempelajari pokok bahasan ini,
mahasiswa dilatih untuk menerapkan aturan-aturan dalam teknologi dan media dalam
ruang lingkup yang lebih luas, bukan hanya di bidang ilmu pengetahuan saja,
tetapi di seluruh bidang kehidupan dengan
mengunakan pendidikan, serta mendasarkan pada aturan-aturan yang
berlaku.
3. TUJUAN PENULISAN
1. Di
harapkan setiap individu atau mahasiswa dapat memahami landasan teori.
2. Dan mengerti teknologi komunikasi atau media
yang ada.
BAB
II
ISI
“Landasan
Teori dan Teknologi Komunikasi”
A.
Teori
komunikasi
1.
Pengertian
komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin
yaitu communicare yang berarti sama, maksudnya ialah sama dalam hal pengertian
dan pendapat antara komunitator &
komunikan. Kalau kesamaan pengertian dan pendapat telah dicapai maka
komunikasi akan berlangsung dengan lancar dan baik. Secara etimologis
komunikasi berasal dari kata to communicate. Menurut longman dictionary of
contemporary english kata communicate
adalah upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan
informasi dan sebagainya agar diketahui dan dipahami orang lain. Arti lain
komunikasi ialah berbagi, atau bertukar pendapat, perasaan informasi dan
sebagainya.
Menurut Gurnito wati dan maliki (2003)
seseorang yang berkomunikasi dengan mengunakan kata-kata, dengan kualitas
suaranya, badannya, isyarat, dan raut muka. Dengan demikian komunikasi
merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain sehingga di
peroleh pengertian yang sama.
Komunikasi merupakan peristiwa
sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya.
Komunikasi dapat terjadi dimana-mana tanpa mengenal tempat dan waktu. Jadi
komunikasi adalah persyaratan kehidupan manusia. Komunikasi mempunyai banyak
kegunaan dan manfaat dalam kehidupan manusia dan tentu komunikasi menjadi
sangat penting bagi kehidupan manusia.[2]
Menurut Webster’s New Collegiate
Dictionary edisi tahun 1977, komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara individu-individu melalui sistem lambang-lambang,
tanda-tanda atau tingkah laku. Sedangkan The International Commision For The
Study of Communication Problem (1980), memberikan pengertian komunikasi sebagai
proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara
perseorangan dan masyarakat (Miarso, 2005: 491).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kelancaran berkomunikasi antara lain:[3]
a. Faktor
pengetahuan
b. Faktor
pengalaman
c. Faktor
intelegensi
d. Faktor
kepribadian
e. Faktor
biologis
Ada
dua bentuk komunikasi yaitu:
1. Komunikasi
lisan/verbal
Dalam komunikasi lisan informasi
disampaikan secara lisan atau verbal melalui apa yang diucapkan dari mulut atau
dikatakan.
2. Komunikasi
non-lisan/non-verbal
Ini menggunakan isyarat, gerak-gerik,
sesuatu barang, cara berpakaian, atau sesuatu yang dapat menunjukan perasaan
pada waktu yang sangat penting.
2. Teori
Komunikasi
Dinamika
kehidupan masyarakat senantiasa bersumber dari kegiatan komunikasi. Yang
merupakan sebuah proses yang kompleks, terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup. Masing-masing teori komunikasi memiliki kelebihan dan kelemahan.
Claude shannon and Warren Weaver
(1949) berasal dari teori matematika. Bersifat linier yaitu mempunyai arah
tertentu dan tetap dari sumber (komunikator) kepada penerima (komunikan). David
K. Berlo (1960:72) menggembangkan model komunikasi S-M-C-R (sources, message,
channel, receiver) unsur yang terdapat dalam model ini dapat memberikan
kejelasan terhadap konsep-konsep penting lainnya, yaitu:
a. Peserta
didik (penerima) dan guru atau bahan (sumber) adalah bagian intergral teknologi
pembelajaran, dan dipandang sebagai komponen komunikasi penting.
b. Isi
pesan, termasuk juga struktur dan cara “treatment”nya, dilihat sebagai bagian
proses komunikasi, karena itu merupakan bagian teknologi pembelajaran.
c. Lima
macam indra saluran komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi.
d. Semua
jenis pesan yang disampaikan dengan menggunakan semua jenis sandi (kata-kata,
lambang, dan sandi konkret yang digunakan gerakan pembelajaran audiovisual).
Kelemahan-kelemahan
teori dan model komunikasi linear, yaitu:
a. Memandang
komunikasi sebagai sesuatu yang linear satu arah bukan proses dua arah.
b. Sumber
dilihat berdasarkan ketergantungan, bukam menekankan pada hubungan antara
mereka yang berkomunikasi dan kemandirian yang fundamental.
c. Kecenderungan
memandang objek komunikasi sebagai suatu hal yang sederhana, objek fisik yang
terisolasi dari lingkungannya.
d. Kecenderungan
memusatkan pada pesan itu sendiri, tidak menghiraukan keberadaan dalam keadaan
diam, serta saat tibanya pesan itu.
e. Kecenderungan
menganggap fungsi utama komunikasi adalah persuasi, bukan mutual understanding,
konsnsus atau tidakan bersama.
f. Kecenderungan
berkosentrasi pada efek psikologis komunikasi pada individu yang terpisah,
bukan pada efek sosial dan hubungan antara individu dalam jaringan. Dan
g. Percaya
pada hubungan sebab akibat yang mekanis dan searah, bukan pada mutual
causation.
Wilbur schramm merupakan ahli
komunikasi, usahanya mengaplikasikan teori, model dan hasil-hasil penelitian
tentang media kedalam bidang pendidikan, yang sekaligus merupakan bidang
garapan teknologi pembelajaran. Hasil penelitiannya mencatat bahwa seorang anak
sampai pada usia 16 tahun lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton
acara hiburan TV dari pada pembelajaran di sekolah yang diberikan oleh guru.
Jadi anak akan lebih banyak belajar dari siaran TV, karena itu pola hidup dan
pikirannya telah dibentuk dan diarahkan oleh media TV. Jadi, menuntut progran
acara TV yang berkualitas agar dapat membentuk pribadi yang baik.[4]
B. Teknologi Komunikasi
[5]Pengertian Teknologi -
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam
upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan
dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara
yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian
pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang
(repetisi).
Teknologi dalam arti ini dapat diketahui
melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh
manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia.
Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni
(Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah
“teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia.
Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan
kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang,
benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi
bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di
dalam dunia. Teknologi bukan lagi
sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan
keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang
berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan
menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.
[6]Seorang
ahli sosiologi perancis mengartikan teknologi sebgai keseluruhan metode yang
secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia. Gary J. Anglin (1991, 7) mendeviniskan teknologi sebagai penerapan
ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan
menyistim untuk memecahkan masalah.
Harry Oshima (1976) seorang pakar
ekonomi berpendapat bahwa teknologi komunikasi, dalam masyarakat yang menganut
strategi pembangunan mempunyai peranan :
1. Menimbulkan
revolusi pertanian.
2. Mempromosikan
industri kecil.
3. Pengembangan
sosial politik.
4. Mengatasi
oposisi[7].
Perkembangan
teori komunikasi telah mengalami 4 revolusi dalam bidang komunikasi:
a. Dalam
hal berbicara, kemampuan manusia berbicara dalam berkomunikasi antara seseorang
dengan yang lain merupakan komponen yang harus ada dalam kelengkapan atribut-atribut
yang memungkinkan kelompok-kelompok manusia bisa bekerja sama dan survive,
serta berkembang.
b. Ditemukannya
tulisan, tulisan tidak hanya berfungsi suatu pembantu ingatan.
c. Penemuan
percetakan, berfungsi sebagai basis bagi memyebarnya kemampuan huruf.
d. Dalam
hal hubungan jarak jauh atau telekomunikasi dengan ditemukannya berbagai sarana
yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh
jarak, kecepatan, dan waktu.
Jenis
dan bentuk teknologi komunikasi dapat digunakan dalam pendidikan antara lain:
a.
Siaran
radio pendidikan
Radio merupakan media elektronik
tertua, keunggulannya adalah portable artinya mudah dibawa atau diletakkan
dimana saja. Secara umun radio dapat dipandang media komunikasi massa yang penerapanya
melalui indra pendengaran.
Teknologi radio ternyata tak mampu bertahan lama sebagaimana teknologi
cetak karena Farnsworth kemudian pada tahun 1927 menemukan TV, maka dunia pencitraan
materi mulai disempurnakan menjadi benar-benar sempurna[8].
b.
Siaran
televisi pendidikan
TV merupakan media yang sangat
ampuh dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak. Siaran TV memiliki potensi menyampaikan pesan-pesan
pendidikan/pembelajaran. Artinya siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber
belajar dan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
C. landasan
teori komunikasi dalam teknologi pembelajaran
Salah
satu unsur dalam proses komunikasi adalah media. Kata media berasal dari bahasa
latin bentuk jamak dari kata medium, berarti perantara atau pengantar pesan
dari si pengirim. Konsep media sebagai alat bantu pembelajaran mendapat teori
ilmu komunikasi.
Fungsi
media tidak lagi hanya sekedar alat bantu
guru, tetapi bergeser menjadi medium penyalur pesan/informasi dari pemberi
pesan (guru, penulis, buku, produser, dan lain-nya)
[9]Media
di golongkan 4 macam :
1. media
antar pribadi
2. media
kelompok
3. media
publik
4. media
massa
Menurut
Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu:
a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)
b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan
d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)
a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)
b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan
d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)
BAB III
KESIMPULAN
Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya melalui kata-kata (lisan), gerak anggota tubuh, atau melalui media tertentu
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya melalui kata-kata (lisan), gerak anggota tubuh, atau melalui media tertentu
Komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat
dikatakan, seluruh aspek kehidupan telah bersentuhan dengan teknologi
komunikasi.
Teknologi Komunikasi memiliki dampak positif yang besar terhadap pendidikan, tetapi juga memiliki dampak negatif, oleh karena itu perlu meminimalisasi dampak negatif tersebut.
Teknologi Komunikasi memiliki dampak positif yang besar terhadap pendidikan, tetapi juga memiliki dampak negatif, oleh karena itu perlu meminimalisasi dampak negatif tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Bungin
Burhani, 2011, Sosiologi Komunikasi,
Jakarta: Kencana.
Cangara
Hafied, 2009, Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Pers.
http://id.wikipedia.org/wiki
Miarso
Yusufhandi, 2009, Menyemai Benih
teknologi pendidikan, Jakarta: Kencana.
Warsita
Bambang, 2019, Teknologi Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Aneka Cipta.
[1]
Warsita Bambang, 2019, Teknologi
Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Aneka Cipta hlm 94
[2] Warsita
Bambang, 2019, Teknologi Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Aneka Cipta hlm 96
[3] Warsita
Bambang, 2019, Teknologi Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Aneka Cipta hlm 99.
[4] Warsita
Bambang, 2019, Teknologi Pembelajaran
Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Aneka Cipta 106
[7] Prof .Dr. Yusufhandi.
Miarso M.Sc, 2009, Menyemai Benih
teknologi pendidikan, Jakarta: Kencana.
[8] Prof. Dr. H. M. Burhan
Bungin, S.sos, M.Si, 2011, Sosiologi
Komunikasi, Jakarta: Kencana. Hlm 113
[9] Cangara Hafied, 2009, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:
Rajawali Pers hlm 123-126.
Comments
Post a Comment