Skip to main content

BELAJAR ONLINE (TEKNOLOGI DAN MEDIA PEMBELAJARAN PAK)

PENDAHULUAN 
1.1 LATAR BELAKANG

Teknologi internet atau model e-learning saat ini mulai dikembangkan dalam proses pembelajaran sehingga kajian, penelitian, dan inovasi pengembangan sangat diperlukan. Hakekat e-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Pengembangan model ini tidak sekedar menyajikan materi pelajaran ke dalam internet tetapi perlu dipertimbangkan secara logis dan senantiasa memegang prinsip pembelajaran. Proses Pembelajaran tersebut termasuk poses pembelajaran dilakukan secara terpisah di luar kelas. Maksudnya disini berarti antara pendidik dan peserta didik tidak berada dalam satu ruangan yang sama bahkan waktunya pun berbeda. Interaksi pendidik dan peserta didik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan melakukan chatting lewat koneksi internet (langsung) maupun dengan berkirim email untuk sekedar mengumpulkan tugas (tidak langsung). Dengan begitu perlu adanya desain pengembangan yang sederhana, personal, cepat, serta unsur hiburan akan menjadikan peserta didik betah belajar di depan internet seolah-olah mereka belajar di dalam kelas. Untuk pembelajaran secara online akan di jelaskan dalam makalah ini.  

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan E-learning E-learning atau pembelajaran elektronik atau belajar online pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.

(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.


 2.2 Belajar Online

Belajar Online adalah aktivitas belajar di mana guru (tutor) dan siswa tidak bertemu secara langsung atau tatap muka, melainkan dihubungkan oleh komputer dan internet. Belajar online (juga dikenal sebagai belajar electronic learning atau e-learning) merupakan hasil dari pengajaran yang disampaikan secara elektronik menggunakan media berbasis komputer. Materinya sering kali diakses melalui sebuah jaringan, termasuk situs web, internet, intranet, CD, dan DVD. E-learning tidak hanya mengakses informasi (misalnya, meletakkan halaman web), tetapi juga membantu para pemelajar dengan hasil-hasil yang spesifik (misalnya mencapai tujuan). Selain menyampaikan pengajaran, e-learning bisa memantau kinerja pemelajar dan melaporkan kemajuan pemelajar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh pada terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) maupun sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, lembaga pelatihan, dan universitas) maupun industri. Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dan berbagai sudut pandang. Menurut hartley (2001) e-learning merupakan suatu jenis cara belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, intranet, atau media jaringan komputer lain. Secara utuh e-learning (pembelajaran elektronik) dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan, namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung (synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous). E-learning merupakan bentuk pembelajaran/ pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya Internet, video/audiobroadcasting, video/audioconferencing, serta CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual. Menurut Siahaan (2004) kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat/tanggapan, karena tidak ada peserta didik lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan, atau mencemooh pertanyaan dan pernyataannya.

2.3 Jaringan Pembelajaran online dilakukan melalui komputer yang dapat digunakan untuk menghubungkan siswa dengan masyarakat, yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan memiliki sebuah jaringan (networks). Jaringan menghubungkan rumah, sekolah, perpustakaan , organisasi dan bisnis sehingga para siswa, keluarga dan profesional bisa mengakses atau berbagi informasi dan pengajaran secara instan dalam beberapa cara. Manfaat jaringan yaitu, setiap orang bisa berkomunikasi dengan orang lain dalam jaringan. Selain itu seluruh individual bisa mengakses informasi pada jaringan, terlepas dari jenis komputer dimiliki individu. Jaringan komputer bisa berwujud, berbagai ukuran dan digunakan untuk banyak jenis aplikasi. Jaringan yang paling dikenal dan paling digunakan adalah internet. Sebenarnya internet merupakan kumpulan jaringan internasional dari jaringan komputer. Selain internet terdapat beberapa jaringan yang sering digunakan diantaranya:

a. Jaringan Area Lokal (LAN): LAN itu singkatan dari Local Area Network, artinya, jaringan komputer lokal. Disebut jaringan komputer, karena di dalamnya terdapat lebih dari satu komputer yang saling terhubung melalui kabel jaringan atau kabel LAN. Yang paling sederhana dari seluruh jaringan adalah jaringan ini. Sebuah LAN menghubungkan komputer-komputer di dalam area yang terbatas, dengan menghubungkan komputer-komputer satu sama lain untuk pertukaran berkas dan sumber-sumber daya lainnya yang berpusat pada sebuah komputer yang disebut file server.

b. Jaringan Area Luas (WAN): Wide Are Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optic, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota antarkota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain. Dalam penyusunan ini, bangunan dihubungkan dengan sebuah komputer pusat yang bertindak sebagai induk untuk seluruh peranti lunak yang digunakan bersama. Meskipun sebuah WAN bisa menghubungkan komputer-komputer disebuah area geografis yang luas, tetapi ia lebih banyak dipakai menghubungkan bangunan-bangunan di dalam sebuah sistem sekolah.

c. Jaringan Nirkabel: Jaringan nirkabel adalah jaringan yang populer dan popularitasnya saat ini sedang berkembang. Satu area dari pertumbuhan yang cepat itu adalah jaringan nirkabel yang mendistribusikan akses atas koneksi Internet tunggal berkecepatan tinggi. Jaringan ini menghubungkan komputer tanpa kabel, tetapi ia menggunakan frekuensi radio, atau teknologi inframerah yang bersandar pada stasiun pangkalan untuk koneksi ke jaringan.

 d. Internet: Secara umum internet merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.

 e. Word Wide Web (WEB): Jaringan ini merupakan sebuah jaringan dari jaringan-jaringan untuk mengakses, melihat, dan menyimpan dokumen yang bisa meliputi teks, data, suara, dan video, ia tidak terpisah dari internet.

f. Intranet: Intranet merupakan suatu bentuk pemanfaatan teknologi internet dalam sebuah organisasi atau perusahaan. jaringan ini adalah sebuah jenis jaringan yang khusus, karena merupakan salah satu yang tidak digunakan oleh masyarakat umum, tetapi secara internal oleh sebuah sekolah atau organisasi yang mempunyai jaringan berhak milik atau tertutup yang menghubungkan berbagai situs di seluruh negara bagian, dalam negara, atau diseluruh dunia.

 g. Integrasi: salah satu dari belajar online yang menggunakan sebuah jaringan di dalam Lab komputer, dengan 15 hingga 20 komputer terhubung bersama-sama, sehingga memungkinkannya bagi seluruh kelas untuk memiliki akses ke komputer secara serempak.

2.4 Internet sebagai media pembelajaran (Penerapan)

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa di akses karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut oleh karena itu bisa dimengerti kalau e-learning bisa dilaksanakan kerena jasa internet ini. Sebagai media belajar, Internet menyediakan beragam pustaka. Internet berperan sebagai perpustakaan global yang mencakup semua bidang keilmuan. Beberapa situs di Internet bahkan menyediakan ensiklopedia online. Ilmu pengetahuan dan wawasan anda dapat diperluas melalui Internet dengan membaca informasi yang tersedia. Sebagian situs yang memang dimaksudkan sebagai media belajar biasanya juga menyediakan media belajar interaktif secara online dengan tampilan yang menarik. Salah satu penggunaan paling umum dari internet dalam pendidikan adalah surat elektronik atau email. Penggunaan Internet sebagai media belajar ini merupakan penerapan suatu bentuk teknologi yang dikenal sebagai e-learning.


 2.5 Manfaat Belajar Online -

Dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. - Lebih menghemat biaya dan waktu. - Standar materi terjamin dengan baik. - Memperkuat pembelajaran tradisional dalam kelas. - Kuota peserta tidak terbatas.

 2.6 Keuntungan dan Keterbatasan Belajar Online
 2.6.1 Keuntungan Belajar Online
1. Keragaman media. Internet merupakan sarana serbaguna dalam menyampaikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan software yang dapat didownload.
 2. Informasi terbaru. Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber daya dalam komunitas dan seluruh dunia, para siswa dapat mengakses perpustakaan dan database yang sering kali diperbaharui tiap hari. E-learning memperbesar kesempatan bagi sekolah yang lebih kecil serta perorangan yang turut serta dalam sekolah di rumah (home schooling).
3. Navigasi. Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan tombol atau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.
 4. Pertukaran gagasan. Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.
 5. Komunikasi yang nyaman. E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Pertukaran gagasan tersebut tetap terjaga kerahasiaannya.
 6. Biaya murah. Biaya hardware, software, waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.

2.6.2 Keterbatasan Belajar Online

1. Materi yang tidak sesuai. Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-anak.

2. Hak cipta. Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.

 3. Pencarian informasi. Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.

4. Dukungan. Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.

5. Akses. Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.

6. Kecepatan akses. Keterbatasan lainnya adalah kecepatan untuk megakses informasi oleh pengguna.

7. Kurangnya kontrol kualitas. Para siswa harus menjadi pembaca dan pemikir yang kritis yang mengetahui bagaimana mengevaluasi informasi.

 2.7 Faktor Yang Dipertimbangkan Sebelum Memanfaatkan E-Learning Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran (Bullen, 2001;Hartanto dan Purbo, 2002; Soekartawi et.al, 1999; Yusup Hashim dan Razmah, 2001) antara lain: a. Analisis Kebutuhan (Need Analisis) Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning untuk menjawab pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Sebab setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan. Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan atau memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan(soekartawi, 1995) yang komponen penilaiannya adalah apakah secara teknis dapat dilaksanakan, apakah secara ekonomis menguntungkan, apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh masyarakat b. Rancangan Instruksional Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut :Course content and learning unit analysis, learner analysis, learning context analysis, instructional analysis, State Instructional objektives, construct criterion test items, select intructional strategy. c. Tahap pengembangan Berbagai upaya dalam rangka pengembangan e-learning bisa dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas ICT yang tersedia hal itu terjadi karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan rancangan instructional yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan di evaluasi secara kontinu. d. Pelaksanaan Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan menggunakan format. uji terhadap prototype hendaknya terus-menerus dilakukan. e. Evaluasi Sebelum program dimulai ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Proses dari tahapan satu sampai lima dapat dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi terus-menerus.

 2.8 Aspek Penting dalam Belajar Online 1. Menciptakan Solusi Belajar Formal dan Informal Salah satu kesalahan berpikir tentang belajar online adalah belajar online hanya menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya. Dalam hal ini, belajar online haruslah memiliki karakteristik berikut: a. Just in Time: Tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya. b. On Demand : Tersedia setiap saat. c. Bite Sized: Tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat. 2. Menyediakan Akses ke Berbagai Macam Sumber Pembelajaran, baik itu Konten ataupun Manusia Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang belajar online bahwa belajar online hanya membuat konten saja. Sebenarnya belajar online sebuah aktivitas sosial. Belajar online menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu. 3. Mendukung Sekelompok Orang atau Grup untuk Belajar Bersama Belajar Online bukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous). 4. E-learning Membawa Pembelajaran kepada Pelajar bukan Pelajar ke Pembelajaran Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005, p.

11).   PENUTUP 3.1 Kesimpulan . Definisi belajar online adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain, atau proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikan semua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintas ruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin. Manfaat belajar online adalah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. Belajar online mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Sejarah dan perkembangan belajar online pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (Computer-Assisted Instruction) dan komputer bernama PLATO. Keuntungan menggunakan belajar online diantaranya fleksibel, menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), menjangkau wilayah geografis yang lebih luas. 3.2 Saran Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk pembelajaran elektronik (E-Learning) sebagai salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu, keterampilan berpikir, berinteraksi serta keterampilan-keterampilan ideal lainnya dari para peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Hoeda, 2010, Learning Easy, Jakarta: PT Gramedia Juharis Rasul, 2008, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: KDT Jhonsen, 2004 Membangun portal intranet, Jakarta, Gramedia Melwin, 2009, Pengantar Jaringan Komputer, Jakarta: ANDI Nursalam, 2010, Pendidikan Dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Prawiradilaga, 2004, Mozaik Teknologi Pendidikan Jakarta: Kencana Raymond, 2009, Sistem Informasi dan Manajemen, Jakarta: Salemba empat Smaldino dkk, 2011, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, Jakarta: Kencana, Setianto, 2009, Serba-serbi Laptop, Jakarta: Gramedia Teknologi Informasi dan Komunikasi 2, 2009, Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia Wahana Komputer, 2007 Presentasi Kreatif dengan MS Power-Point 2007 Jakarta, Gramedia http://fennyfenhesia.blogspot.com/2012/11/makalah-belajar-online.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

Comments

Popular posts from this blog

IPTEK DALAM ALKITAB

I.                    PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Metode ilmiah sering digunakan dalam pembahasan tentang pendidikan. Riset dan metode ilmiah merupakan metode pemecahan masalah yang mengacu pada berpikir reflektif yaitu berpikir menemukan masalah serta memecahkannya melalui kegiatan yang bertahap. Ilmu pendidikan adalah sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset. [1] Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari penemuan dan penelitian yang dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan tersebut diawali dengan rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady mengatakan bahwa ” Man is curious animals ”. [2] Keingintahuan tersebut yang mendorong manusia untuk berupaya menjawab kenyataan-kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat berbagai cara, dan hal ini mendorong perkembangan ilmu dan pengetahuan. Selaras dengan asal katanya Sains berasal dari bahasa Latin “scieantia” dan terbentuk ka

GEREJA METHODIST INDONESIA

I.PENDAHULUAN A. Latar belakang Methodisme datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1905 setelah para misionaris Amerika mulai bekerja di Malaysia dan Singapura . Gereja Methodis di Indonesia saat itu adalah satu-satunya gereja yang tidak dimulai oleh para misionaris Belanda ataupun Jerman . Di Indonesia, para misionaris Amerika mulai bekerja di Jawa , Kalimantan , dan Sumatera . Pada tahun 1913 , setelah datangnya Bishop J. Robinson , konferensi yang pertama pun diselenggarakan di Sumatera Utara. Pada saat itu, Gereja Methodist dikenal sebagai gereja yang unik karena ini adalah satu-satunya gereja Protestan yang anggota-anggotanya terdiri atas suku Batak dan suku Tionghoa Indonesia, sementara gereja-gereja Protestan lainnya saat itu pada umumnya tersegregasi. Gereja Methodist Indonesia (GMI) adalah satu-satunya gereja di Indonesia yang hadir bukan sebagai hasil pekabaran Injil misi Belanda dan Jerman. Methodist adalah hasil pelayanan misionaris dari Amerika yang b

Makalah Proposisi Hipotesis

Tugas Kelompok Logika Dosen Pengampuh: Lydia Tumampas oleh, Budi Makaado Mormin Malatunduh Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado II. PEMBAHASAN A.     Proposisi Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni [1] : Subyek , perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang , benda , tempat, atau perkara. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat . Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana . Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana . [2] Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. [3] Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat di percaya , disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat