Skip to main content

KAJIAN TENTANG PERJUMPAAN ISLAM DAN GEREJA


SEJARAH GEREJA UMUM “PERJUMPAAN ISLAM DALAM GEREJA” Disusun Oleh : Kelompok II Visi Lumatau Fenti Lambaihan Mormin Malatunduh Budi Makaado Landi Wowor Dosen : Boyke Suak 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena nyata benar hanya oleh berkat bimbingan dan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan baik. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan dalam Mata Kuliah Sejarah Gereja Umum, yang kami harapkan kiranya dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan kita semua. Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang dengan penuh perhatian dan keikhlasan memberikan petunjuk, saran serta dorongan kepada kami. Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai dan memberkati segala tugas dan usaha kerja kita masing-masing. , Manado, April 2013 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………................... i Daftar Isi ……………………………………………………………………….. ii PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………………………… 1 B. Rumusan Pemikiran ………………………………………………… 1 C. Tujuan ….....................…………………………………………....... 2 D. Manfaat Penulisan …………………………………………………… 2 PEMBAHASAN A. Kekaisaran Romawi-Timur dan sekitarnya ……………………… 3 B. Berkembangnya Islam …………………………………………… 4 C. Perjumpaan Islam dan Gereja ………………..………….………… 5 PENUTUP A. Kesimpulan ...…………………………………………………....... 7 B. Saran ..…………………………………………………………….. 7 DAFTAR PUSTAKA ….………………………………………………………… 8 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sebagai anggota gereja Kristen, kita diperhadapkan dengan kenyataan bahwa Indonesia adalah Negara yang agama mayoritasnya ialah Islam. Keadaan ini menyebabkan seringnya terjadi perjumpaan antara gereja atau yang lebih umum orang Kristen dan Islam. Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Islam bukan sembarang agama saja, melainkan agama yang mempunyai kesamaan dengan agama Kristen namun keliru dalam beberapa pokok asasi, misalnya Kristologi. Banyak gereja di Indonesia yang harus berhadapan langsung dengan Islam yang jauh lebih besar penganutnya. Dalam menghadapi Islam, kita sebagai anggota gereja haruslah mengenal terlebih dahulu bagaimana sejarah perjumpaan gereja dengan Islam itu sendiri yang sebenarnya memiliki beban sejarah yang cukup berat. Sejak awal perjumpaannya, hubungan antara Islam dan Kristen tidak selalu baik. Apalagi setelah perang-perang salib yang terjadi pada abad ke-11 sampai abad ke-13. Islam dan Kristen mulai saling menyalahkan dan saling mencurigai satu sama lain. Sejarah inilah yang membuat hubungan Islam dan Kristen memiliki corak khusus, yang kurang terlihat dalam hubungan agama Kristen dengan agama-agama lain. Keterkaitan ini memaksa Islam dan Kristen harus saling berurusan satu sama lain. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat kajian tentang perjumpaan Islam dan Gereja serta sejarahnya. B. Rumusan Pemikiran 1. Jelaskan Kekaisaran Romawi dan Sekitarnya? 2. Jelaskan Perkembangan Islam ? 3. Jelaskan Perjumpaan Islam dalam gereja? C. Tujuan penulisan makalah 1. Menjelaskan Kekaisaran Romawi dan Sekitarnya 2. Menjelaskan Perkembangan Islam 3. Menjelaskan Perjumpaan Islam dalam gereja D. Manfaat penulisan Untuk menambah pengetahuan tentang Perjumpaan Islam dalam gereja. PEMBAHASAN Istilah perjumpaan (encounter) adalah istilah yang mengandaikan adanya dua pihak yang setara atau sederajat berjumpa seara seimbang baik dalam arti fisikal maupun dalam arti konseptual. A. Kekaisaran Romawi-Timur dan Sekitarnya Kekaisaran Romawi berada pada pinggiran Barat Asia, negeri-negeri di sekitar Laut Tengah dan Eropa Barat. Sekitar tahun 400 M Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua bagian, yaitu Romawi-Barat dan Romawi-Timur. Tetapi Romawi-Barat cepat runtuh, sedangkan Romawi-Timur tetap bertahan. Di sebelah Timur Kekaisaran Romawi-Timur terletak Persia, sedangkan di sebelah Utara Kekaisaran Romawi-Timur terletak Semenanjung Arabia. Ibukota dari Romawi-Timur ialah Konstantinopel. Sekitar tahun 600 M, kekaisaran Romawi-Timur (Kerajaan Byzantin) menguasai Eropa Tenggara (wilayah Balkan), Asia Kecil, Syria dan Palestina, Mesir dan Afrika Utara. Kekaisaran Romawi-Timur adalah negara Kristen, sehingga diberikan kebebasan beragama pada orang-orang Kristen, yang masih kelompok minoritas pada waktu itu. Dikarenakan jumlah orang-orang Kristen bertambah pesat, maka gereja Kristen dijadikan gereja-negara (380 M). Perbauran gereja dan negara ini juga yang menjadi sebab perpecahan yang terjadi di dalam gereja (500 M). Hal ini terjadi karena adanya perselisihan pendapat antara Nestorius (patriarkh Konstantinopel) dan Cyrillus (patriarkh Alexandria), pertikaian tentang persoalan Kristologi. Akhirnya persoalan Kristologi ini dibawa pada Konsili Chalcedon (451 M). Keputusan yang diambil merupakan jalan tengah dan menolak ajaran yang salah kedua belah pihak. Keputusan ini tidak di terima oleh penganut-penganut ajaran mereka, maka negara pun mulai menindak mereka. Sehingga mereka pun memisahkan diri dari Gereja-negara dan membentuk Gereja-gereja baru. Pengikut-pengikut Cyrillus (penganut ajaran Monofisit) mendirikan Gereja-gereja yang kuat di Mesir dan di Syria. Sedangkan, pengikut-pengikut Nestorius (penganut ajaran Diofisit) melarikan diri ke daerah sebelah Timur, di kerajaan Persia dan di sana mereka mendirikan gereja Nestorian. Penganut Monofisit di Mesir dan di Syria, selalu ditindas oleh pemerintah karena mereka tidak mau menerima keputusan Konsili Chalcedon. Sedangkan, penganut Diofisit di Persia tidak disukai dan menjadi lawan gereja-negara Romawi-Timur dan oleh sebab itu mereka menjadi musuh negara kekaisaran Romawi-Timur, apalagi kerajaan Persia merupakan musuh bebuyutan dari orang-orang Romawi dulu dan orang-orang Byzantin kemudian. Raja-raja Persia berkeinginan merebut kembali daerah-daerah yang dianggap peninggalan kerajaan Persia Kuno (zaman Koresy dan Darius) yang telah diambil oleh kekaisaran Romawi-Timur, daerah-daerah ini meliputi Asia Kecil, Syria/Palestina dan Mesir, selama berabad-abad Asia Barat diperebutkan di antara kedua negara itu. Perang hebat pun terjadi antara kerajaan Persia dan kekaisaran Romawi-Timur, justru di sekitar tahun-tahun lahirnya Islam di Arabia (±600 M). Kerajaan Persia dari tahun 604 berhasil menduduki seluruh daerah yang dianggap sebagai haknya dan merampas relikwi salib dari Yerusalem. Tetapi kekaisaran Romawi-Timur akhirnya berhasil merebut kembali daerah yang hilang itu. Pada tahun 630, mereka mengadakan perjanjian damai. B. Berkembangnya Islam Muhammad adalah pembawa ajaran Islam dan diyakini oleh umat Muslim sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Muhammad lahir pada tahun 570 M di kota Mekkah dan wafat pada tahun 632 M di kota Madinah. Islam lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Menjelang usia Muhammad ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira, sebuah gua bukit di sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Di sana, Muhammad merenung dan memohon kepada Allah agar melenyapkan kelaliman yang ada pada masa itu. Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari sekitar tahun 611. Saat itu, Malaikat Jibril mendatanginya dan memberikan wahyu. Mulai itu, Muhammad kemudian menerima ayat-ayat Qur’an secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Pada tahun 613 M, Muhammad mulai melakukan penyebaran Islam secara terbuka di Mekkah, yang pada saat itu merupakan tempat yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Karena penyebaran agama ini mendapat tantangan dari pemerintah Mekkah, Muhammad kemudian hijrah (pindah) ke Yastrib (sekarang Madinah) pada tahun 622 M. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Tahun 629 M, Muhammad berangkat kembali ke Mekkah dengan membawa pasukan Muslim sebanyak 10.000 orang untuk menaklukkan kota Mekkah dan menyatukan para penduduk kota Mekkah dan Madinah. Penguasa Mekkah yang tidak memiliki pertahanan yang memadai kemudian setuju untuk menyerahkan kota Mekkah tanpa perlawanan, dengan syarat kota Mekkah akan diserahkan tahun berikutnya. Muhammad menyetujuinya, dan ketika pada tahun berikutnya ketika ia kembali, ia telah berhasil mempersatukan Mekkah dan Madinah. Muhammad memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji, memusnahkan semua berhala yang ada di sekeliling Ka'bah dan kemudian menegakkan peraturan Islam di kota Mekkah. Muhammad wafat pada tahun 632 M dan Ia telah menaklukkan seluruh Arab. Kekristenan dalam negara-negara Islam Banyak persamaan antara kekristenan dan Islam. Keduanya berakar dalam bangsa dan budaya Semit. Keduanya percaya kepada satu Allah yang Esa, bahkan cukup berdasar bila dikatakan bahwa keduanya memak ai istilab yang sama sebagai nama Allah. “Elohim” (bahasa Ibrani) menjadi “Alaha” dalam bahasa Siria, nama yang dipakai oleh orang orang Kristen pertama, dan dalam bahasa Arab menjadi “Allah”. Kedua agama tersebut mengajarkan bahwa Allah adalah Pencipta dunia, Tuhan atas segala sesuatu, Hakim yang akan menghakimi orang-orang yang hidup dan yang mall pada akhir zarnan, Allah Abraham, yang berbicara kepada manusia melalui para nabi. Kepercayaan-kepercayaan bersama tersebut seharsnya mendorong orang Kristen dan orang Islam untuk sating menghormati dan saling mengerti. Meskipun demikian, ada perbedaan mendasar antara kedua agama itu. Bagi orang Kristen, Yesus adalah Anak Allah, jalan satu-satunya kepada Bapa. Sedangkan bagi orang Islam, gelar “Anak Allah” dianggap hujat. Muhammad menggambarkan Isa sebagai seorang nabi yang luar biasa, dengan gelar-gelar yang lebih banyak dan lebih mulia daripada nabi-nabi lain: Rasul, Nabi, Hamba Allah dan lain-lain. Isa lahir dan seorang anak dara, melakukan mujizat-mujizat, naik ke sorga. Akan tetapi, Muhammad menyangkal bahwa Isa disalibkan. isa diterima sebagai salah seorang dan antara nabi-nabi. Muhammad adalah nabi yang terakhir dan terbesar. Bagi orang Kristen, kanon Firman Tuhan ditutup dengan Perjanjian Baru. Kalau kemudian ada kitab-kitab lain yang disebut sebagai wahyu atau penyataan khusus, dianggap ajaran sesat. Sedangkan bagi orang Islam, wahyu Allah yang terakhir adalah Alquran. Dalam ajaran-ajaran tersebut agania Kristen dan agama Islam saling membantah. C. Perjumpaan Islam dan Gereja Sesudah tahun 600 timbullah agama Islam di Arabia. Sekitar tahun 633 M orang-orang Arab menyerang dan memasuki negara-negara yang berbatasan dengan mereka yaitu kerajaan Persia dan kekaisaran Romawi-Timur pada tahun 634 M. Kekalahan Persia dan Romawi-Timur dari Arab terjadi dikarenakan oleh perang yang terjadi selama 25 tahun diantara mereka, kedua negara itu mengalami kehabisan tenaga sama sekali sehingga tidak sanggup lagi mempertahankan diri ketika orang-orang Arab memasuki daerah mereka. Sekitar tahun 635 M, orang-orang Arab berhasil merebut Syria dan Mesir dengan mudah, karena orang-orang Arab disambut sebagai pembebas. Kedudukan orang-orang Kristen di bawah kekuasaan Arab cukup baik. Mereka diberikan kebebasan beragama, namun tidak boleh berusaha membujuk orang Muslim untuk masuk Kristen. Mereka juga diwajibkan untuk membayar jizya, yaitu pajak perseorangan, sebagai imbalan bagi perlindungan militer yang dinikmati. Lama-kelamaan jumlah anggota gereja merosot. Orang-orang Kristen di Oman terus masuk Islam. Yang di Arabia Utara dan di Yaman juga semakin berkurang jumlahnya. Tetapi pada tahun 1300 masih ada jemaat di Yaman. Di Afrika Utara bagian barat (Maghrib), gereja hilang juga sesudah beberapa abad. Sementara itu di bagian-bagian dari Mesir, Palestina dan Syria, gereja masih merupakan mayoritas penduduk, sampai pada sekitar tahun 1100 Perang Salib mulai. Justru Perang Salib itulah yang membuat kedudukan gereja di sana menjadi lebih buruk. Umat kristen dan umat islam hidup berdampingan secara damai di daerah timur tengah selama beberapa abad.Keadaan itu terancam pada abad ke -11 oleh bangsa-bangsa dari luar yang bersifat agresif dan suka berperang yaitu bangsa-bangsa Eropa Barat (Peranggi) dan bangsa Turki,dengan akibat yang menghancurkan hubungan Kristen-Islam sampai sekarang.Yang paling dikenal dengan hal ini adalah dengan Perang salib,yang namanya diambil dari tanda salib di perisai dan bendera tentara Kristen,merupakan serangkaian ekspedisi militer selama dua abad lebih,yang mula-mula berhasil mencapai tujuan,tetapi akhirnya gagal.Akibatnya,penduduk di negara yang mau dibebaskan itu menderita.Perang salib merupakan lembaran hitam dalam sejarah kekristenan. Perang-perang Salib yang berlangsung kurang lebih 3 abad, yaitu dari sekitar tahun 1050 sampai 1450 dan di mulai di Spanyol, yang diadakan atas dorongan dan dukungan para paus. Dalam perang ini, agama bukanlah faktor utama penyebabnya. Memang Perang Salib itu memang mempunyai latar belakang agama, namun Perang Salib lebih ke perang pembebasan. Pembebasan Palestina, khususnya Kota Suci, Yerusalem, dari tangan Islam. Hasil perang salib sebetulnya negatif karena a. orang-orang kristen pribumi menderita, sama seperti tetangganya yang islam, karena peperangan yang terus-menerus itu. b. perang salib itu mendatangkan perpecahan antara gereja Eropa barat dengan gereja ortodoks timur c. kekaisaran romawi dirusak orang-orang barat, sehingga tidak dapat lagi menahan serangan orang-orang Turki. Mereka ini kemudian merebut konstantinopel (1453) dan seluruh Eropa tenggara termasuk hongaria, Romania, dan Rusia selatan (1355-1541). KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil kajian yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat sejarah yang membentuk hubungan antara Islam dan Gereja atau yang lebih umum hubungan antara Islam dan Kristen. B. Saran Hasil kajian dalam makalah ini, bisa digunakan bersama oleh pembaca yang ingin menambah pengetahuan perjumpaan Islam dan Gereja serta sejarahnya,dengan mempunyai pandangan sebagai orang Kristen yang mau menjaga persaudaraan dan menghormati orang lain yang menganut agama lain. DAFTAR PUSTAKA Berkhof, H., Enklaar, I. H., Sejarah Gereja, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2004. De Jounge, Christiaan, Pembimbing ke Dalam Sejarah Gereja, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2011. Van Den End, Th., Harta dalam Bejana. Sejarah Gereja Ringkas, Jakarta, BPK Gunung Mulia. 2010. Ruck, Anne. Sejarah Gereja Asia. Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2011 Aritonang, Jan, Sejarah Perjumpaan Islam dan Gereja di Indonesia, BPK Gunung Mulia, 2006

Comments

Popular posts from this blog

IPTEK DALAM ALKITAB

I.                    PENDAHULUAN A.      Latar Belakang Metode ilmiah sering digunakan dalam pembahasan tentang pendidikan. Riset dan metode ilmiah merupakan metode pemecahan masalah yang mengacu pada berpikir reflektif yaitu berpikir menemukan masalah serta memecahkannya melalui kegiatan yang bertahap. Ilmu pendidikan adalah sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset. [1] Proses perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini merupakan hasil dari penemuan dan penelitian yang dilakukan manusia sebelumnya. Sebenarnya perkembangan tersebut diawali dengan rasa keingintahuan manusia yang sangat besar bahkan Paul Leady mengatakan bahwa ” Man is curious animals ”. [2] Keingintahuan tersebut yang mendorong manusia untuk berupaya menjawab kenyataan-kenyataan alamiah yang ada di dunia ini lewat berbagai cara, dan hal ini mendorong perkembangan ilmu dan pengetahuan. Selaras dengan asal katanya Sains berasal dari bahasa Latin “scieantia” dan terbentuk ka

GEREJA METHODIST INDONESIA

I.PENDAHULUAN A. Latar belakang Methodisme datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1905 setelah para misionaris Amerika mulai bekerja di Malaysia dan Singapura . Gereja Methodis di Indonesia saat itu adalah satu-satunya gereja yang tidak dimulai oleh para misionaris Belanda ataupun Jerman . Di Indonesia, para misionaris Amerika mulai bekerja di Jawa , Kalimantan , dan Sumatera . Pada tahun 1913 , setelah datangnya Bishop J. Robinson , konferensi yang pertama pun diselenggarakan di Sumatera Utara. Pada saat itu, Gereja Methodist dikenal sebagai gereja yang unik karena ini adalah satu-satunya gereja Protestan yang anggota-anggotanya terdiri atas suku Batak dan suku Tionghoa Indonesia, sementara gereja-gereja Protestan lainnya saat itu pada umumnya tersegregasi. Gereja Methodist Indonesia (GMI) adalah satu-satunya gereja di Indonesia yang hadir bukan sebagai hasil pekabaran Injil misi Belanda dan Jerman. Methodist adalah hasil pelayanan misionaris dari Amerika yang b

Makalah Proposisi Hipotesis

Tugas Kelompok Logika Dosen Pengampuh: Lydia Tumampas oleh, Budi Makaado Mormin Malatunduh Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado II. PEMBAHASAN A.     Proposisi Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni [1] : Subyek , perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang , benda , tempat, atau perkara. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat . Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana . Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana . [2] Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. [3] Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat di percaya , disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat